Sabtu, 15 Desember 2012

Obonk



Hari ini tepat di hari ulang tahunku yang ke 28, untuk pertama kalinya aku melakukan hal yang dari dulu paling tidak aku sukai, makan sendiri di sebuah tempat makan. Ya meskipun aku tetap memilih tempat yang nyaman untukku menyendiri dan dapat menulis. Aku memilih 'OBONK' steak. Selain tempatnya nyaman juga karena letaknya yang tak jauh dari rumah sakit tempat suamiku melakukan rutinitas rutinnya dua kali dalam seminggu, cuci darah. Berada di tempat ini pun atas seizinnya. Entah kenapa aku merasa bosan di ruang tunggu, jadi aku memutuskan untuk bepergian sendiri.
Sejujurnya aku sendiri tak tau apa yang ingin kulakukan. Tak ingin pula meratapi takdir kehidupan yang kujalani kini. Aku hanya ingin menyendiri dan memaknai arti 28 tahun dalam hidupku. Rasanya belum banyak hal terbaik yang telah ku perbuat. Aku masih sering terpaku pada diriku sendiri. Mencoba memenuhi kebutuhan sendiri dan seringkali cemburu dengan kehidupan yang lain. Salahkah?
Sebetulnya aku bukanlah orang yang kekurangan. Aku mempunyai keluarga yang menyayangiku dan juga suami yang luar biasa. Seperti yang tadi ku sebutkan bahwa suamiku harus cuci darah untuk bisa bertahan hidup. Namun semangat dan impiannya jauh lebih luar biasa dari aku yang sehat sekalipun. Meskipun di tahun kedua pernikahan kami belum juga dikaruniai momongan, rasanya itupun bukanlah masalah yang besar.
Ah, aku tak tau lagi. Yang pasti ku hanya ingin mereka yang menyayangiku selalu bahagia. Lagipula bukankah hidup itu harus dinikmati? Maka di usia yang kian dewasa ini pun, aku kan senantiasa menjadi lebih baik lagi. Serta memiliki seni sendiri dalam menghadapi segala ujian yang di berikan Tuhan sebagai bukti cinta kami.

Rabu, 05 Desember 2012

Titip Satu Cinta


Titip Satu Cinta
            Sebuah novel inspiratif yang ditulis berdasarkan kisah nyata seorang wanita penderita gagal ginjal. Buku ini di susun dengan penuh cinta oleh sang suami (Haviz Deni) sebagai tanda cintanya yang terdalam bagi seorang Elmy Suzanna. Sebuah kolaborasi yang membuat kisah ini berwarna. Tentang perjuangan hidup seorang Elmy di balut kisah cinta yang berbeda dengan untaian kata yang membawa kita seolah berada di setiap cerita yang tersaji.
            Bagiku, buku ini luar biasa. Setidaknya membuatku lebih mengenal suamiku.
            Selamat membaca, dan temukan keajaiban hidup disana.
            Titip Satu Cinta, karya Haviz Deni dan Elmy Suzana yang di terbitkan oleh penerbit Salsabila, Pustaka Al Kautsar. Rp. 36.000,-
Berminat????? 

Rabu, 21 November 2012

Secangkir Kopi Untuk Customer



Akhir tahun 2010 ada seorang rekan yang memberitahu saya bahwa ada buku yang cocok untuk saya baca. Sejujurnya saya suka membaca tapi terkadang malas kalo ga kepepet. Nah waktu itu kebetulan saya sedang merasa kepepet untuk menambah wawasan yang berhubungan dengan pelanggan, hehe. Alhamdulillah saat itu ada waktu juga maka saya pun segera mencari buku itu dengan partner kerja saya yang akhirnya jadi partner seumur hidup saya, yang saat ini memaksa saya untuk membuat resume dari buku tersebut yang udah dari kapan saya baca.
               Hmm, prolognya panjang ya… ok, kita mulai (ingat-ingat.com) oh ya.. kita mulai dari bab yang paling saya suka, yaitu tentang bahasa tubuh. Bahwasanya bahasa tubuh kita sangatlah berpengaruh pada kinerja kita. Orang bisa membaca apa yang kita rasakan atau kita tawarkan hanya dengan gerak tubuh kita. Ingat-ingat deh kalo kita lagi belanja di warung aja, kita bisa membadakan mana warung yang “nyaman” atau ndak dari pelayan tokonya. Ya toh?
               Selanjutnya adalah tentang kepercayaan ‘trust’. Kalo kita ingin membeli sesuatu, makan contohnya. kita pasti pilih tempat yang setidaknya kita tau dan kita percaya akan kenyamanan dan kenikmatan cita rasanya, bahkan terkadang tak peduli berapa harganya. Yaa dalam usaha yang terpenting adalah bagaimana menciptakan kepercayaan itu sendiri. Dimana di dalamnya terdapat kenyaman, loyalitas, serta inovasi guna meningkatkan mutu pelayanan.
               Apalagi yaa, masih banyak sebenarnya tapi karna sudah lama gak nulis jadi agak ribet merangkai katanya. Oia yang penting be your self, faham dan mengerti apa yang ditawarkan, percaya diri, tetap berfikir positif, jangan pernah menyerah, dan selalu ingat bahwa pelanggan adalah tamu yang harus selalu dijamu dengan baik. Namun terlebih dari itu semua, kita tetaplah tuan rumahnya. Hehehe
Salam Sahabat J